Photobucket

aku lg liatin papa ma mama !!!

PhotobucketPhotobucketPhotobucket

tuh aku suka okok-okok...enak sih !!! hehehehe....

PhotobucketPhotobucketPhotobucket Photobucket PhotobucketPhotobucketPhotobucketPhotobucket Photobucket

Mikha In Action

eit ini aku lg bersandar di bantal lho..yah... hore aku udah bisa tengkurap ayo sini..sapa dekat aku peluk Photobucket Photobucket Photobucket nih aku lg serius..diem semua ya

Jumat, 13 Maret 2009

Ketika Berada di Persimpangan Jalan

Yohanes 8:32 “......dan kamu akan mengetahui kebenaran, dan kebenaran itu akan memerdekakan kamu."

Galatia 5:1 “ Supaya kita sungguh-sungguh merdeka, Kristus telah memerdekakan kita. Karena itu berdirilah teguh dan jangan mau lagi dikenakan kuk perhambaan.



Iiiiih....aku kadang merasa jijik pada diriku sendiri. Tahu kenapa? Karena sebenarnya aku tahu kalau itu salah, tapi aku bener-bener ga mampu menghentikannya. Aku sudah berusaha menjauhi hal itu, tapi masih juga aku merasakan sensasinya, bahkan ketika aku sedang sendirian. Fantasiku mengalahkan segalanya dan aku mulai asyik meracik mimpiku, berkubang di dalamnnya dan entah bagaimana akhirnya aku jadi melakukannya lagi, lagi dan lagi. Sungguh, aku tahu kalau itu berdosa, dan aku benar-benar ingin keluar dari dosa ini, tapi aku benar-benar tidak tahu bagaimana caranya. Helllpp...tolong aku, Tuhan. Ikatan yang melilitku begitu kuatnya sehingga aku tidak mampu melepaskan diriku. Dan jika sudah diujung kekuatanku, aku hanya bisa menangis tersedu sendirian dan kehilangan harga diri.

Sebuah kisah pribadi seseorang yang tidak bisa saya sebutkan namanya. Tapi apa yang ia alami bisa jadi sedang dialami oleh banyak orang di sekitar kita saat ini, hanya saja mereka tidak mau membukanya. Sebuah pengalaman mengikat yang mengerikan yang bisa terjadi pada siapa saja, yang menamakan ‘kesepian’ sebagai alasan untuk melakukannya, atau karena ‘akar pahit’ kepada lawan jenis yang pernah menyakitinya.
Lingkungan kita dan dengan siapa kita bergaul tentu akan membentuk kepribadian kita. Sepandai-pandainya kita menjaga diri, ketika kita bergaul terlalu rapat dengan sekelompok orang, tentu sedikit banyak cara berpikir atau berpakaian atau bertingkah laku mereka akan menular juga pada kita. Dan demikianlah dimulainya dengan sebuah dosa. Pada awalnya mungkin kita bisa berpikiran jernih dan menganggap bahwa itu tidak baik, tapi bisa jadi kemudian akhirnya kita berpikir kalau sedikit tidak apa-apa, dan akhirnya kita menceburkan diri kita dan menganggap bahwa ternyata itu tidak apa-apa sama sekali.

Bisa jadi dimulai dari percakapan dan gurauan antar teman, tapi kemudian menjadi kebiasaan, dan akhirnya terjebak di dalam pusaran yang kuat tanpa punya tenaga untuk kembali ke alam kita yang sebenarnya. Begitu jugalah awalnya dengan hubungan antar jenis, yang belakangan ini sepertinya makin marak terjadi. Apalagi ditambah dengan banyaknya acara film dan video yang sepertinya mulai mengangkat bahwa hal ini merupakan hak asasi manusia, bahkan dengan adanya pengesahan undang-undang di berbagai negara untuk membuat hubungan itu menjadi legal, rasanya kita bisa melihat bagaimana dunia ini memang semakin hari semakin seperti Sodom dan Gomora saja. Dan kalau kita menyadarinya, memang benar seperti Firman Tuhan katakan bahwa dunia ini sedang lenyap dengan segala keinginannya. Tapi apakah kita yang anak-anak Tuhan akan terus membiarkan hal ini dan tenang-tenang saja, sementara bisa saja hal ini terjadi pada orang-orang yang kita kenal dan kita sayangi? Sebaiknya kita mulai mengenakan perlengkapan perang kita dan mengangkat senjata untuk memerangi musuh besar kita yang memulai semua kericuhan ini.

Biasanya kejadiannya dimulai dari sebuah keluarga yang kurang harmonis. Entah ayahnya atau ibunya yang terlalu keras atau bisa jadi banyak penganiayaan di dalam keluarga itu, yang kemudian akhirnya menanamkan satu akar pahit kepada anak-anaknya. Kalau ayahnya sering menyakiti ibunya, maka cenderung anak-anak perempuannya akan jadi membenci kaum laki-laki, dan menganggap semua pria di dunia ini sama seperti papanya. Dan sebagai akibatnya, mereka hanya mau berhubungan dengan wanita saja, dan merasa menemukan kenyamanan ketika mereka ada bersama-sama dengan kaumnya. Dan parahnya, ketika akhirnya mereka mulai bertumbuh dewasa, di mana rasa seksualitasnya mulai muncul, di situ juga mereka mulai bereksperimen dan menemukan kenyamanan di antara mereka. Lebih parahnya, rasa kepemilikan di antara sesama jenis biasanya lebih kuat dibandingkan dengan lawan jenis, sehingga biasanya ikatan yang ada di antara mereka itu lebih sulit untuk diputuskan. Dan dalam pengamatan yang saya lakukan sendiri sejak lama, mereka biasanya merasa lebih baik kalau pasangannya itu atau dirinya sendiri dilenyapkan selamanya daripada harus melihat mereka selingkuh atau bahkan beralih ke lain hati.

Dan begitu juga dengan para homoseksualitas di antara kaum pria, terjadi kurang lebih juga seperti itu. Atau kalaupun tidak dari rumah tangga yang broken, maka biasanya karena mereka awalnya dikecewakan oleh para lawan jenis yang mereka anggap dekat, dan akhirnya mereka menemukan bahwa jauh lebih baik dengan pasangan sejenis karena mereka dianggap lebih dapat mengerti perasaannya.

Tapi saya percaya, jauh di lubuk hatinya, pasti ada satu relung yang merasa kosong karena kejanggalan hidup mereka sendiri. Siapapun mereka, dan apapun bentuk masalahnya, setiap manusia akan kembali kepada tujuan awal penciptaan Tuhan. Satu ketika, waktu mereka sedang sendiri, dan mulai merenungkan hidupnya, saya yakin pasti banyak yang sedikit tersadar dari mimpinya dan mulai mempertanyakan bagaimana caranya untuk keluar dari sana. Dan ketika perasaan ini muncul, pasti ada perasaan bagaimana mereka merasa tidak berharga dan menganggap dirinya sangat kotor tapi tidak berdaya. Dan tidak kebetulan juga kalau seandainya lingkungan di sekitarnya mengetahui kejanggalan dirinya, maka mereka pun seakan ikut menghakiminya sehingga makin terpuruklah dia, tersingkir dari dunianya dan merana sendirian. Dan biasanya ketika dalam masa-masa itu, akhirnya mereka memilih untuk kembali ke kebiasaannya karena dia merasa bahwa hanya ‘dunia’nya itu saja yang bisa menerima dia.

Kalau anda sedang berada dipersimpangan itu, jangan salah melangkah. Pilihlah Tuhan Yesus untuk menjadi titik balik hidup anda. Jangan memilih jalan yang lama. Ayo, Dia menantimu dengan tangan kasihNya yang berlobang paku. Hari ini, sekarang juga.....

Hari ini ada kabar baik untuk anda yang mungkin diam-diam sedang mengalaminya. Tuhan Yesus tidak pernah menganggap anda kotor atau tidak layak untuk anda datang kepadaNya. Bahkan tanpa anda sadari, Dia sudah mati bagi anda dan saya untuk menanggung semua dosa-dosa anda dan saya, dan memikulnya di kayu salib, menanggung semua hukuman yang seharusnya anda dan saya yang menerimanya. Dia melakukannya karena Dia tahu tidak akan ada orang yang sanggup untuk menanggung hukuman itu. Harus ada yang mau melakukannya, sekali untuk semua orang. Dan itu sudah Dia lakukan. Saat ini, jika anda percaya kepadaNya dan mau menerimaNya menjadi Tuhan dan Juru Selamat, maka semua dosa-dosa anda itu sudah ditebusnya dengan darahNya.

Masalah anda hari ini hanyalah satu : Apakah anda mau menerima Yesus sebagai Tuhan dan Juru Selamatmu secara pribadi atau tidak. Maukah anda menyerahkan seluruh hidupmu kepadaNya dan mengijinkan Dia untuk menjadi Raja dalam hidupmu?

Mungkin anda pernah mencobanya, sudah melakukannya, tapi kenapa belum ada efek apa-apa ya? Bisa jadi karena setelah anda menerima Yesus, anda kurang menyerahkan diri untuk diproses dan dibentuk Tuhan. Padahal ketika anda mau melakukannya, maka anda akan merasakan satu pemulihan dan perbaikan yang dahsyat. Jujur saya katakan, proses pemulihan dari Tuhan tidak instan sifatnya, dan banyak kali juga tidak menyenangkan. Tapi ketika kita bisa memberi diri untuk dibersihkan dan diproses itu, maka kita bisa merasakan bagaimana pemulihan itu terjadi. Kunci utama untuk ini adalah : PERCAYA kepada tuntunan Tuhan.

Jangan biarkan iblis mencengkeram anda dengan segala bentuk nafsu yang menjerat anda terus menerus. Lepaskan diri anda, dan katakan dengan otoritas Tuhan Yesus, bahwa engkau adalah milik Tuhan, dan engkau tidak ijinkan iblis untuk terus menjeratmu dalam ikatan dosa. Lakukan itu sekarang juga dengan penuh iman dan keyakinan akan kasih setia Tuhan untuk anda.

Iblis akan terus mendakwa dan mencibir kepadamu, tapi pegang terus firman Tuhan yang menguatkan anda bahwa Dia sudah mati untuk semua dosa-dosamu, jadi barang siapa percaya kepadaNya, ia bukan lagi milik si iblis tapi milik Tuhan. “Tunduk kepada Allah dan lawanlah si iblis!!”

Jika anda sudah menyadari semuanya, saran saya adalah untuk pergi meninggalkan pergaulan anda yang sekarang dan jangan pernah kembali ke situ. Carilah sebuah lingkungan yang dapat membantu membangun diri anda secara positif dengan dasar Firman Tuhan yang benar. Carilah Tuhan dengan rasa lapar dan haus, karena pasti Dia akan selalu ada untuk anda. Dia tidak pernah meninggalkanmu dan tidak pernah menganggap engkau rendah. Bahkan ada banyak kesaksian anak Tuhan yang sudah sembuh dari semua itu dan sekarang punya keluarga yang sehat. Jadi, mengapa anda tidak mencobanya juga? Dengan kekuatan sendiri memang sulit, tapi dengan bantuan Roh Tuhan, maka semuanya itu bisa. Jadi, tunggu apa lagi? Mintalah seorang hamba Tuhan untuk membantu mendoakan anda dan lakukan pelepasan jika anda anda sudah siap, dan mulailah dengan kehidupan yang baru bersama Tuhan.

Kalau diantara anda yang membaca ini merasa memiliki teman atau kenalan yang sedang mengalami hal ini, cobalah sadarkan mereka dengan menuntunnya kepada kebenaran. Percayalah bahwa ketika mereka mengetahui Kebenaran itu maka mereka akan dimerdekakan. Amin.



By : Ps. Sariwati Goenawan – IFGF GISI