Photobucket

aku lg liatin papa ma mama !!!

PhotobucketPhotobucketPhotobucket

tuh aku suka okok-okok...enak sih !!! hehehehe....

PhotobucketPhotobucketPhotobucket Photobucket PhotobucketPhotobucketPhotobucketPhotobucket Photobucket

Mikha In Action

eit ini aku lg bersandar di bantal lho..yah... hore aku udah bisa tengkurap ayo sini..sapa dekat aku peluk Photobucket Photobucket Photobucket nih aku lg serius..diem semua ya

Jumat, 13 Maret 2009

TGIF = Thank God I'm Forgiven

Pernahkah anda mengucap syukur kepada Tuhan

untuk "pintu-pintu" yang tertutup dalam
kehidupan anda sebagaimana anda
mengucap syukur untuk "pintu-pintu"
yang terbuka?

Mungkin saat ini anda sedang bertanya-tanya, mengapa
Tuhan tidak
Mengabulkan doaku untuk bisa bekerja di perusahaan
itu?
Mengapa usaha dan bisnis yang aku rintis dan kudoakan tidak
berhasil
bahkan sering gagal?
Mengapa hubunganku dengan kekasihku
kandas ditengah jalan?


Pertanyaan-pertanyaan seperti itu seringkali
muncul dalam pikiran kita,
di saat impian, harapan dan cita-cita kita
tidak
tercapai dan bahkan berantakan.

Pernahkah kita berpikir
bahwa setiap kali Tuhan menutup sebuah pintu,
sebenarnya Tuhan sedang
mengarahkan kita kepada pintu
yang lain dimana berkat yang lebih baik
sedang menunggu kita?

Seringkali kita tidak bisa berpikir jernih
dan melihat kebenaran
Tentang hal tersebut karena jiwa kita merana
karena
kesedihan dan mata kita buram dengan air mata.
Kita
lupa sama sekali tentang kebenaran yang mengatakan
bahwa
Allah menuntun kita seperti seorang Ayah
menuntun anak-Nya, seperti
seorang Gembala yang baik
menuntun domba-domba-Nya yang lemah dan
bodoh. Kita
lupa tentang kebenaran yang mengatakan;
"......jika
kamu yang jahat tahu memberikan apa yang baik
untuk
anak-anakmu, terlebih lagi Bapamu yang di
sorga!......"

Salah satu alasan kenapa Tuhan menutup sebuah
pintu
atau beberapa pintu dalam kehidupan kita, yaitu karena di
balik
pintu-pintu itu tidak tersedia sesuatu yang
berharga
bagi hidup kita, atau juga mungkin ada sesuatu
hal
yang tidak akan membawa suatu kebaikan bagi
kita.

Seringkali Tuhan menutup beberapa pintu
dalam
kehidupan kita hanya untuk membuat kita lebih
dewasa,
lebih tangguh, lebih berkualitas dan membuat kita lebih
tahan uji!
Tuhan memilih melakukan hal itu
karena
dalam keadaan demikianlah kita lebih mudah
untuk menjadi rendah hati
untuk belajar
mendengarkan nasihat-Nya; belajar tentang hal-hal
yang
lebih berarti, lebih bersifat kekal, belajar tentang menghargai
orang lain
dan belajar untuk tidak lagi bernafsu meninggikan diri
sendiri!

Seorang penjual burung harus menyelubungi sangkar
burungnya dengan sehelai
kain hitam saat menginginkan burung yang ada
di dalam
sangkar itu untuk mengeluarkan suara kicauanya
yang
merdu dan indah. Konon dengan menutupi
sangkar burung dan
menjadikannya gelap akan membuat burung tersebut
berkonsentrasi
sehingga memunculkan hal-hal yang baik dari dirinya, yaitu
kicauannya.
Dan ketika sang burung melihat cahaya terang kembali, kicauannya
selalu
menjadi bunyi yang riang dan menyegarkan.

Seorang pandai besi harus
memanaskan berkali-kali batang besi yang
berbentuk jelek dan kemudian
harus menghajarnya juga
berkali-kali diatas landasan tempa untuk
kemudian
menjelmakan bentuk besi jelek tersebut menjadi
sebuah
perkakas yang kuat, tahan banting dan berguna untuk banyak orang
atau
menjadikannya sebagai sebuah benda seni yang sangat indah dan
mahal.

Nah, sekarang dapatkah anda percaya bahwa pintu-pintu yang
tertutup dalam
hidup anda bukan berarti Tuhan menghukum atau
tidak
mengasihi anda dan maukah anda mulai
belajar
mempercayakan hidup anda kepada-Nya, kepada Dia
yang
maha tahu, maha bijaksana dan yang sangat mengasihi anda?

Baiklah
anda mulai belajar bersyukur kepada-Nya untuk
pintu-pintu yang tertutup
dalam kehidupan kita, karena
itu hanya mengarahkan anda
kepada
pintu anugerah dan berkat yang terbaik yang dibuka oleh Tuhan
untuk kehidupan anda!